Sabtu, 21 Mei 2011

Bersinarlah!

Seorang pria teman lama yang kukenal dari sekolah dulu, sebut saja si A, dengan gambar fotonya yang masih kecil kurus seperti dulu, seringkali meng-update statusnya dengan kata-kata yang mengandung unsur religius. Satu kali ketika seorang teman wanita kami, sebut saja si C, memunculkan foto perdananya di facebook, siang itu juga si A langsung berkomentar, "Fotonya kurang hot....," di bawah komentar teman-teman lain. Terus terang komentar itu cukup membuatku heran sampai hari ini. Meskipun itu bercanda atau apapun namanya, rasanya koq kurang pantas. Terlebih lagi jika komentar itu akan dibaca banyak orang. Aku tidak ingin terlalu jauh menilai perbuatan si A terhadap si C, dan aku tidak ingin "menyelidiki" sejarah lika-liku mengapa dan bagaimana si C pantas mendapatkan komentar demikian. Dalam hati aku hanya berkata, "Jangan sampai aku dan keturunanku nanti lancang baik dalam pikiran, kata-kata, maupun perbuatan. Jadikan kami semakin bijaksana. God help us."

Hari ini aku memikirkan tentang apa yang dapat terjadi dalam kehidupan seseorang setelah tahun-tahun berlalu, apakah dia menjadi semakin dewasa dengan bertambah dalam hikmat pengertiannya dan semakin berisi semakin menunduk, ataukah hanya begitu-begitu saja alias suam-suam kuku dalam arti tidak panas namun tidak juga dingin, ataukan menjadi semakin rendah dan dangkal.
Terkadang seseorang melakukan hal yang cenderung hypocrite, "berpura-pura menjadi lebih baik daripada dirinya yang sebenarnya atau yang ingin terlihat saleh, berbudi luhur tanpa benar-benar berbuat demikian." , biasanya orang itu akan cenderung mengatakan satu hal dan melakukan hal sebaliknya. Mereka menerapan standar ganda dalam hidup, sambil setengah berharap akan membawa kebaikan dari kedua dunia tersebut. Mereka pergi ke gereja pada hari Minggu dan segera setelah mereka berjalan keluar pintu, mereka kembali ke hidup "biasa".

"Melakukan hal yang benar" tidaklah berarti melakukan apa pun yang terbaik untuk melayani keinginan nafsu kita. Kurangnya kewaspadaan terhadap rayuan dosa telah membuat banyak orang menjalani hidup munafik. Walaupun dalam hati kita, kita tahu sepenuhnya bahwa ada sesuatu yang secara moral salah dengan tindakan kita, tetapi kita tetap melakukannya karena
rasanya enak atau nyaman menurut hemat kita sendiri.

Jika kita ingin maju, setidaknya melangkahlah ke depan walaupun hanya selangkah (demi selangkah). Jika kita pernah jatuh, it's oke, tapi kemudian bangkitlah. Lalu lakukan perbaikan di titik-titik yang kau rasa di situlah kelemahanmu. Berusahalah berhenti melakukan perbuatan, berpikiran, dan berkata-kata yang negatif. Hal itu semua adalah pekerjaan sia-sia di bawah matahari dan tidak ada untungnya. Apa yang kau katakan adalah apa yang akan kau dapatkan. Ibaratnya, iman tanpa perbuatan adalah mati, maka jika kau memiliki iman, berpikirlah positif, dan berkata-katalah dengan bijaksana dan penuh kesadaran dan tanggung jawab, maka dengan imanmu itu engkau akan mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan -- jika memang itu yang terbaik untukmu. Dan meskipun kau hanyalah sebuah lilin kecil, tetaplah pancarkan cahaya kasihNya! Bersinarlah semampumu, dan jangan biarkan apimu padam.

God bless us.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar