Senin, 18 Juli 2011

Belalang

Ada satu masalah yang selalu menjadi bahan pikiranku, terutama dalam setahun belakangan ini. Pengajaran tentang belalang pelahap ternyata tidak semua orang kristiani sejak lahir sekalipun dapat mengerti, ataupun mereka pernah mendengarkan hal ini dari kotbah di gereja sekalipun. Seringkali ketika ada yang mencuri berkat kami, seakan-akan tidak ada seorangpun yang mengerti mengapa meskipun aku sampaikan topik ini dalam pembicaraan. Firman Tuhan sudah jelas, tapi seakan-akan mata manusia buta untuk melihat dari atas masalah karena mereka masih berjalan di dalam masalah. Dalam keputusasaan berusaha menggambarkan apa yang menjadi bahan pikiranku, aku mencoba menuliskannya di sini.
Pencuri berkat diibaratkan sebagai belalang pelahap. Belalang (grasshopper) sering disebut dalam Perjanjian Lama berkaitan dengan musnahnya tanaman. Belalang seringkali dipandang najis menurut hukum imamat dan 'belalang pelempar' yang mempunyai paha di mata kakinya untuk melompat di atas dunia, dipandang sebagai binatang tidak najis.

Imamat 11:20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.11:21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah.11:22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya.11:23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.

Belalang seringkali diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan 'berkat' yang sebenarnya sudah disiapkan (atau dijanjikan Tuhan) berkurang, terhalang, tercuri. Istilah lain di Alkitab bisa berupa pundi-pundi berlubang, hmm apalagi, yah? Ada juga yang seperti kisah Ayub. Ketika 'pagar' TUHAN itu terbuka, maka iblis dapat mencuri, merampas apa yang dimiliki anak Tuhan. Oya, pengetahuan ini juga harus disertai pengertian Firman yang benar, dengan sikap hati yang benar. Jadi jika misalnya merasa hidup kita belum sepenuhnya diberkati, harus koreksi diri, siapa tahu karena 'malas' atau memang 'sedang proses' pendewasaan yang Tuhan sengaja berikan dalam hidup kita sebagai ujian agar kita naik ke level yang lebih tinggi. Pastinya, jika kita menyadari kesalahan dan segera bertobat dari kesalahan itu, Tuhan tidak akan tinggal diam dan akan mengulurkan tangan-Nya untuk menyempurnakan hidup kita.

Yoel 2:23-27
(23) Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHANmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.(24) Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.(25) Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis olehbelalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip,tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.(26) Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.(27) Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHANmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.
Belalang Pindahan
Jenis belalang yang suka berpindah-pindah (seperti namanya) dalam kehidupan bergereja contoh : pindah-pindah tempat ibadah karena merasa nggak puas (dalam hal pelayanan misalnya? Atau mencari pemimpin yang 'sempurna' di matanya. -- Demikian juga dalam hal pasangan. Putus-putus melulu untuk mencari yang sempurna di mata kita, dsb. -- Ternyata hal ini bisa membuka celah lho! Jangan salah. Jadi penangkalnya adalah komitmen dan kesetiaan kita. Buat orang-orang yang cepat bosan atau takut nggak mau berkomitmen (terutama dalam hal bergereja) itu bisa menjadi penghalang berkat untuk diri kita atau lingkungan gereja/komunitas.
Belalang Pelompat
Jenis belalang ini diibaratkan dengan 'jemaat' atau bahkan mungkin pelayan/pemimpin yang dengan sikap/pemikirannya yang tidak sesuai dengan kebenaran firman, akhirnya malah 'membuka celah', sehingga iblis punya 'ruang' untuk mencuri--di dalam hukum rohani, termasuk dalam hal 'berkat', seringkali iblis jauh lebih pintar (dan licik) dalam strategi & muslihat! Makanya kita anak Tuhan harus rajin baca firman, tahu kebenaran, & melakukannya, jadi nggak ditipu melulu. Pelompat dalam hal ini ditafsirkan sebagai orang yang mempunyai sikap yang too picky, terlalu pemilih, melompat-lompat dalam menerima firman, memilih-milih firman mana yang enaknya dilakukan dan mana yang nggak enak dilakukan. Contoh : Nggak mencuri tapi nggak perpuluhan. Jadi melakukan satu hukum dan mengabaikan yang lainnya. Duh memang berat ya jika penghasilan sudah mepet, tagihan banyak pula, mana harus menyerahkan perpuluhan. Tapi janganlah kita jadi semau-maunyanya aja dalam melakukan Firman. Janganlah semua tindakan kita hanya berdasarkan pemikiran yang 'menguntungkan' pribadi kita sendiri / menurut hemat pengertian kita sendiri tapi di luar tuntunan Tuhan. Secara rohani ini akan mempengaruhi berkat yang sebenarnya menjadi bagian kita. Jadi, penangkal belalang ini ya sudah jelas : ketaatan total mengikuti firman Tuhan dan melakukannya.
Belalang Pengerip
Kriippp.. kriipppp... krippp.. suara yang tidak enak didengar. Dalam gereja/komunitas, suara-suara yang tidak enak di telinga ini juga sangat disukai si jelek (karena membuat dia semakin mudah bekerja). Di setiap sungut-sungut, omelan, umpatan, kata-kata kotor, yang bahkan hanya ada di dalam hati kita itu dapat digolongkan sebagai 'pengerip' yang mencuri berkat/janji-janji Tuhan. Ada lagi yang kelihatannya sepele tapi dalam artinya yaitu omelan, kata sia-sia, kata negatif, kata-kata pesimis yang kita lontarkan seperti “Ah itu hal yang tak mungkin, ...", atau "Ah memang dari sananya udah gitu dari dulu, sudah biasa... ", etc etc etc.Berusahalah untuk selalu berhati-hati dengan tiap kata-kata (krippp-krippp….) karena lagi-lagi bisa menjadi celah jahanam itu. Segala ketidakpercayaan, keraguan, ketakutan tidak untuk digembar-gemborkan tapi untuk dibawa dalam doa. Kuncinya adalah pengendalian diri, pikiran & perkataan yang diperbaharui terus menerus. Selain itu, dengan mengomel, bersungut-sungut, mengeluh, kuatir, kecemasan dll. Semua itu tidak akan memecahkan masalah, dan juga tidak akan menambah umur kita barang sehari. Nah loh. Yang ada adalah menjadi sarana dan prasarana si jelek…auwwww…!
Rm 6: 13
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Belalang Pelahap
'Pelahap' identik dengan sikap rakus, serakah, tamak. Maksudnya yang ini bukan 'pelahap' makanan, lho... tapi yang ini jenis 'kerakusan' yang sangat tidak disukai Tuhan -- tapi disukai iblis. 'Pelahap' apakah itu??
Pertama --> pencuri kemuliaan Tuhan -- pelayanan dengan motivasi yang bukan ke Tuhan, sama artinya kita melahap kemuliaan Tuhan!
Kedua --> mengambil/memakai bagian TUHAN, misalnya : Perpuluhan yang ditahan, banyak alasan sehingga tidak memberi. Secara matematika, dengan menyerahkan perpuluhan berarti yang menjadi bagian kita adalah 90%. Tuhan bahkan berfirman akan akan membuka tingkap-tingkap langit bagi mereka yang taat melakukannya.
Ketiga --> dengan 'melahap' yang seharusnya bukan bagian kita, terutama dalam hal panggilan, contoh : kita dipanggil untuk berdoa, tapi karena suka tampil, pengen jadi pelayan mimbar.
Ketika yang kita lakukan tidak sesuai kehendakNya, dalam hal ini kita disebut 'pelahap' karena kita ‘menelan’ yang seharusnya bukan untuk kita.
Mal 3:10-11(10)
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (11) Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Mzm 127:2

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Amsal 18:21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Yakobus 1:22
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Hiduplah dalam kebenaran Firman & kehendakNya, tapi bukan karena menginginkan berkatNya, tapi karena pribadiNya.
---Demikian sekilas tentang penghalang berkat dalam kehidupan kita. Bisa dicek and ricek di dalam hati apakah kita salah satu pelaku?? Atau mantan pelaku? Atau masih suam-suam kuku? Yang penting segera buatlah keputusan dan komitmen bahwa kita mau berubah menjadi lebih benar dan lebih baik sesuai firman Tuhan, ya! Berkat Tuhan akan ada untuk mereka yang dikasihiNya, dan orang yang berkenan kepadaNya.