Kamis, 14 November 2013

Bangga Sebagai Orang Indonesia

Selalu bangga menjadi orang Indonesia di manapun aku berada :)

Pikiran yang diset bahwa bangsa barat lebih keren, lebih cakep, lebih pintar, dll. memang melanda (juga) sebagian besar bangsa Indonesia. Memang pikiran manusia itu melihat luarnya dulu, walaupun di dalamnya kita belum tahu pasti. Copet bisa saja berbaju rapi, rambutnya disisir rapi, tapi dalam hatinya mana kita tahu?

Sebagai seorang imigran di USA, banyak hal yang saya pelajari dari kehidupan.

Tentang fisik natural
Kita sebagai manusia diciptakan sesuai gambaranNya. Jika ada di antara kita yang mempunyai perbedaan, janganlah ada yang menganggap hal itu adalah buruk ataupun lebih rendah daripada diri kita. Apapun itu bentuknya, itu pemberian Tuhan yang wajib kita syukuri. Kalau ada yang kekurangan, bantulah semampu kita. Kata-kata negatif itu tidak penting banget, jangan sampai deh keluar dari mulut kita. Mulut kita ini fungsinya untuk memuji nama Tuhan, bukan sebaliknya.

Tentang warna kulit
Kalau mau rendah diri soal warna kulit seseorang, atau warna kulit diri sendiri, itu sama saja menghina langsung ke Tuhan. Sikap yang tidak penting, hanya membuang waktu & energi. Orang-orang barat rela berjemur, pakai tanning cream/spray, bahkan sampai minum pil wortel supaya kulitnya seperti kulit orang Asia. Setelah mengalami winter, aku sadar bahwa hangatnya matahari di Indonesia itu indah banget! Kulit menjadi sedikit coklat itu justru cantik lho, nggak usah takut hanya karena setiap hari mendengar kata-kata "si Indah lebih cantik karena kulitnya lebih putih" (karena itu politiknya orang berjualan cream pemutih) Ha! :)

Indonesia itu kuat
Secara ekonomi, Indonesia itu negara yang kuat di Asia setelah China dan India, yang bertahan di era krisis global. Di dunia (worldwide) bisa dibandingkan dengan Eropa & Amerika. Propaganda tentang amrik yang kita dengar di Indonesia memang muluk, semuanya terlihat bagus, tapi semua itu hanya "katanya begitu". Banyak juga koq, orang yang miskin bahkan yang tidak tahu mau makan apa hari ini.
Secara sistem kesehatan, saya pikir Indonesia juga lebih baik.  Jauh lebih baik. Rakyat sehat, negara kuat---begitu slogan yang sering kita dengar, itu ada benarnya. {Makanan Indonesia termasuk makanan sehat. Bangga dong di luar negeri kalau bisa menyajikan makanan Indonesia, apalagi untuk para bule, apalagi kalau sudah gluten free yang sedang trendy di banyak kalangan. Hampir semua makanan Indonesia itu gluten free, bo!} Sedangkan pemerintahan amrik yang sekarang membuat program asuransi seperti paham komunis, semua rakyat harus punya, kalau tidak membeli akan didenda, sedangkan yang mampu beli akan dikenakan biaya lebih karena untuk membantu mereka yang tidak membeli. Di Indonesia, biaya kesehatan masih terjangkau. Asuransi adalah pilihan dan pemerintah tidak mewajibkan, kalau mampus silakan beli. Kebanyakan orang membayar asuransi yang didapat dari pekerjaan. Di Jakarta yang kota metropolitan saja, masih ada dokter yang berjiwa sosial, masih ada dokter yang sekali kunjungan pasang harga Rp 50.000,- dan obat-obatnya maximum Rp 50,000,- Di amrik, baru kena batuk pilek doang, aku harus merogoh kantong sendiri sekitar $200 setelah sebagian biaya dibantu asuransi. Itupun belum termasuk tagihan biaya service dari dokter, yang kuterima lewat pos secara terpisah, biasanya sekitar $150. Menambal 2 buah gigi (gigiku bagus banget sebenarnya, tidak pernah sakit, tapi ada lubang kecil seperti titik berwarna hitam) tempo hari aku harus merogoh kantong sendiri sebesar $200-an setelah sebagian biaya dibantu asuransi. Kenyataannya, biaya pengobatan adalah penyebab kebangkrutan di sini. Dave Ramsey di seminarnya juga bilang kalau "asuransi is a pain".

Bangsa Indonesia itu pintar dan rendah hati
Banyak manusia Indonesia yang berprestasi di bidangnya. Sebut saja mantan wapres Bapak B.J. Habibie, Addie MS, Bapak Gesang, Bapak Sudono Salim, Ibu Sisca Soewitomo, dll. Siapapun dirimu, kamu sesungguhnya mempunyai bakat /talenta, paling tidak 1 bakat/talenta, atau bahkan lebih, baik itu di bidang komputer, musik, memasak, bisnis, olah raga, dll.
Aku sebagai imigran yang terbilang baru, mempunyai beberapa keahlian komputer, bisa bermain musik (gitar & keyboard), memasak, terkadang membantu suami mempelajari materi  kuliahnya (supaya dapat nilai A ^_^ ya kan ya dong) dan beberapa keahlian kecil lainnya, itu saja sudah dipuji dan dihargai orang-orang di sekitarku. Hal ini tidak membuatku sombong apalagi sok ameriki (karena aku lebih suka sederhana saja, nggak usah macem-macem) karena masih banyak orang Indonesia yang lebih baik daripada aku. Mereka lebih jago, tentunya tidak sombong juga.


Jadilah bijak.  Penting sekali untuk selalu tekun dan tidak mudah menyerah, juga berdoa adalah nomor satu. Percayalah, Tuhan selalu menguatkanmu, bahkan di saat kamu lemah, di saat kamu sudah lelah berusaha, Dia tidak pernah meninggalkanmu.

Sabtu, 02 November 2013

{autumn} Fall Back

Dalam beberapa hari akan ada perubahan waktu. Fall back, begitu istilahnya. Tahun ini saatnya jatuh pada tanggal 3 November 2013 jam 2 a.m. untuk US.
Setiap saat fall back terjadi, yaitu jam dimundurkan 1 jam, maka kami mendapat keuntungan besar, yaitu tidur 1 jam lebih lama. Enak amat, ya nggak sih...
Sejak bulan Oktober kemudian memasuki bulan November ini, terasa sekali kalau jatah mendapatkan sinar matahari setiap hari adalah sangat kurang. Bisa dibilang kurang dari ukuran normal. Kontras sekali perbedaannya jika dibandingkan dengan negara yang terbentang di garis khatulistiwa yang rata-rata mendapat sinar matahari kurang lebih selama 12 jam per hari, atau paling tidak jika dibandingkan dengan summer di sini yang setiap hari adalah hari yang panjang (tapi menyenangkan & hangat).
Semakin mendekati winter, hari terasa semakin pendek. Tanggal 1 November ini matahari mulai terbit sejak jam 8:18 lewat (semakin hari semakin mundur) dan terbenam sekitar jam 6.34 malam (dan semakin hari akan semakin lebih awal). Bandingkan di saat summer, matahari terbit sekitar jam 6:03 pagi dan terbenam sekitar jam 9:25 malam.
Luar biasa.
Aku tetap lebih suka pagi saat summer dengan hangatnya sinar mentari, suara burung-burung berkicau yang bernyanyi memuji Tuhan.
I Got the Sun in the Morning - Words & Music by Irving Berlin
Got no diamond, got no pearl,
Still I think I'm a lucky girl.
I've got the sun in the morning
And the moon at night.
Got no mansion, got no yacht,
Still I'm happy with what I got.
I've got the sun in the morning
And the moon at night
Sunshine gives me a lovely day,
Moonlight gives me the Milky Way.
Got no checkbooks, got no banks,
Still, I'd like to express my thanks.
I've got the sun in the morning
And the moon at night.
And with the sun in the morning
And the moon in the evening
I'm alright.
Got no butler, got no maid.
Still I think I've been overpaid,
I've got the sun in the morning
And the moon at night.
Got no silver, got no gold,
What you've got can't be bought or sold.
I've got the sun in the morning
And the moon at night.
Sunshine gives me a lovely day,
Moonlight gives me the Milky Way.
Got no heirlooms for my kin,
Made no will but when I cash in
I'll leave the sun in the morning
And the moon at night.
And with the sun in the morning
And the moon in the evening
I'm alright.