Pikiran yang diset bahwa bangsa barat lebih keren, lebih cakep, lebih pintar, dll. memang melanda (juga) sebagian besar bangsa Indonesia. Memang pikiran manusia itu melihat luarnya dulu, walaupun di dalamnya kita belum tahu pasti. Copet bisa saja berbaju rapi, rambutnya disisir rapi, tapi dalam hatinya mana kita tahu?
Sebagai seorang imigran di USA, banyak hal yang saya pelajari dari kehidupan.
Tentang fisik natural
Kita sebagai manusia diciptakan sesuai gambaranNya. Jika ada di antara kita yang mempunyai perbedaan, janganlah ada yang menganggap hal itu adalah buruk ataupun lebih rendah daripada diri kita. Apapun itu bentuknya, itu pemberian Tuhan yang wajib kita syukuri. Kalau ada yang kekurangan, bantulah semampu kita. Kata-kata negatif itu tidak penting banget, jangan sampai deh keluar dari mulut kita. Mulut kita ini fungsinya untuk memuji nama Tuhan, bukan sebaliknya.
Tentang warna kulit
Kalau mau rendah diri soal warna kulit seseorang, atau warna kulit diri sendiri, itu sama saja menghina langsung ke Tuhan. Sikap yang tidak penting, hanya membuang waktu & energi. Orang-orang barat rela berjemur, pakai tanning cream/spray, bahkan sampai minum pil wortel supaya kulitnya seperti kulit orang Asia. Setelah mengalami winter, aku sadar bahwa hangatnya matahari di Indonesia itu indah banget! Kulit menjadi sedikit coklat itu justru cantik lho, nggak usah takut hanya karena setiap hari mendengar kata-kata "si Indah lebih cantik karena kulitnya lebih putih" (karena itu politiknya orang berjualan cream pemutih) Ha! :)
Indonesia itu kuat
Secara ekonomi, Indonesia itu negara yang kuat di Asia setelah China dan India, yang bertahan di era krisis global. Di dunia (worldwide) bisa dibandingkan dengan Eropa & Amerika. Propaganda tentang amrik yang kita dengar di Indonesia memang muluk, semuanya terlihat bagus, tapi semua itu hanya "katanya begitu". Banyak juga koq, orang yang miskin bahkan yang tidak tahu mau makan apa hari ini.
Secara sistem kesehatan, saya pikir Indonesia juga lebih baik. Jauh lebih baik. Rakyat sehat, negara kuat---begitu slogan yang sering kita dengar, itu ada benarnya. {Makanan Indonesia termasuk makanan sehat. Bangga dong di luar negeri kalau bisa menyajikan makanan Indonesia, apalagi untuk para bule, apalagi kalau sudah gluten free yang sedang trendy di banyak kalangan. Hampir semua makanan Indonesia itu gluten free, bo!} Sedangkan pemerintahan amrik yang sekarang membuat program asuransi seperti paham komunis, semua rakyat harus punya, kalau tidak membeli akan didenda, sedangkan yang mampu beli akan dikenakan biaya lebih karena untuk membantu mereka yang tidak membeli. Di Indonesia, biaya kesehatan masih terjangkau. Asuransi adalah pilihan dan pemerintah tidak mewajibkan, kalau mampus silakan beli. Kebanyakan orang membayar asuransi yang didapat dari pekerjaan. Di Jakarta yang kota metropolitan saja, masih ada dokter yang berjiwa sosial, masih ada dokter yang sekali kunjungan pasang harga Rp 50.000,- dan obat-obatnya maximum Rp 50,000,- Di amrik, baru kena batuk pilek doang, aku harus merogoh kantong sendiri sekitar $200 setelah sebagian biaya dibantu asuransi. Itupun belum termasuk tagihan biaya service dari dokter, yang kuterima lewat pos secara terpisah, biasanya sekitar $150. Menambal 2 buah gigi (gigiku bagus banget sebenarnya, tidak pernah sakit, tapi ada lubang kecil seperti titik berwarna hitam) tempo hari aku harus merogoh kantong sendiri sebesar $200-an setelah sebagian biaya dibantu asuransi. Kenyataannya, biaya pengobatan adalah penyebab kebangkrutan di sini. Dave Ramsey di seminarnya juga bilang kalau "asuransi is a pain".
Bangsa Indonesia itu pintar dan rendah hati
Banyak manusia Indonesia yang berprestasi di bidangnya. Sebut saja mantan wapres Bapak B.J. Habibie, Addie MS, Bapak Gesang, Bapak Sudono Salim, Ibu Sisca Soewitomo, dll. Siapapun dirimu, kamu sesungguhnya mempunyai bakat /talenta, paling tidak 1 bakat/talenta, atau bahkan lebih, baik itu di bidang komputer, musik, memasak, bisnis, olah raga, dll.
Aku sebagai imigran yang terbilang baru, mempunyai beberapa keahlian komputer, bisa bermain musik (gitar & keyboard), memasak, terkadang membantu suami mempelajari materi kuliahnya (supaya dapat nilai A ^_^ ya kan ya dong) dan beberapa keahlian kecil lainnya, itu saja sudah dipuji dan dihargai orang-orang di sekitarku. Hal ini tidak membuatku sombong apalagi sok ameriki (karena aku lebih suka sederhana saja, nggak usah macem-macem) karena masih banyak orang Indonesia yang lebih baik daripada aku. Mereka lebih jago, tentunya tidak sombong juga.
Jadilah bijak. Penting sekali untuk selalu tekun dan tidak mudah menyerah, juga berdoa adalah nomor satu. Percayalah, Tuhan selalu menguatkanmu, bahkan di saat kamu lemah, di saat kamu sudah lelah berusaha, Dia tidak pernah meninggalkanmu.